Selasa, 02 Oktober 2012

Fitosterol, Suplemen dan Pangan Fungsional yang Masih Kontroversial





Apa itu Fitosterol?

Fitosterol termasuk golongan isoprenoid dan memiliki struktur yang mirip dengan kolesterol. Pada sel tumbuhan fitosterol memiliki peran dalam regulasi cairan dan permeabilitas membrane. Sebagian besar fitosterol dalam makanan berupa sitosterol dan campesterol. Fitosterol dan kolesterol memiliki struktur yang mirip tetapi metabolismenya berbeda. Fitosterol tidak disintesis dalam tubuh dan hanya diperoleh dari makanan seperti minyak sayur dan minyak zaitun serta buah dan kacang-kacangan.Fitosterol menghambat penyerapan kolesterol di dalam usus kemudian dieliminasi langsung oleh hati dan system empedu. 


Apa peran fitosterol bagi kesehatan? 

Terdapat produk plant sterol atau fitosterol yaitu Cytellin sebagai ‘obat’ untuk menurunkan kadar kolesterol dan digunakan dalam penatalaksanaan hiperkolesterolemia. Selain itu, terdapat pula berbagai produk makanan yang ditambahakan fitosterol dan dipasarkan ke masyarakat seperti salad dressing, susu, kedelai, yogurt, produk olahan keju, minuman rasa buah, bahkan sosis dan roti. Konsumsi produk-produk makanan tersebut secara terus-menerus dalam jangka panjang memungkinkan terjadinya akumulasi fitosterol yang dapat berefek negatif. Anjuran konsumsi fitosterol tidak boleh lebih dari 3 gram per hari. 

Konsumsi fitosterol diklaim dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL akan tetapi konsumsi lebih dari 3 gram per hari tidak menunjukkan penurunan kadar kolsterol yang lebih banyak. Keefektifan fitosterol dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah tidak hanya tergantung pada jumlah fitosterol yang dikonsumsi tetapi juga tergantung pada perbedaan metabolismenya. 

Berdasarkan penelitian pada hewan coba, selain menurunkan kadar kolesterol dalam darah ternyata konsumsi fitosterol juga meningkatkan kadar sterol dalam tubuh. Kadar sterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena memacu pengendapan sterol pada jariangan kardiovaskular. Selain itu, akumulasi sterol dapat menginduksi apoptosis sel endothelial sehingga menyebabkan sel tersebut kehilangan fungsinya bahkan mati. 

Berbeda dengan obat, pangan fungsional dipasarkan secara langsung kepada konsumen dan memiliki kontrol yang rendah. Kemungkinan pangan fungsional sebagai bahan yang berbahaya untuk dikonsumsi perlu mendapat perhatian khusus. Rekomendasi suplementasi pangan fungsional atau obat dengan sterol ester tumbuhan untuk menurunkan kadar kolesterol masih menjadi kontroversi yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. 

Jadi jangan mudah percaya dengan suplemen ataupun pangan fungsional yang belum teruji khasiatnya secara klinis. Karena di balik "manfaat" yang diumbar, mungkin terdapat efek samping yang bisa merugikan kesehatan. 

Senin, 01 Oktober 2012

INISIASI MENYUSUI DINI, UNTUK KITA DAN BAYI KITA

Inisiasi Menyusui Dini (IMD)



Apakah Inisiasi Menyusui Dini itu??

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)adalah perilaku pencarian puting payudara ibu sesaat setelah bayi lahir (Dwi Sunar Prasetyono, 2009). Inisiasi menyusui dini (Early initiation) juga bisa diartikan sebagai permulaan kegiatan menyusu dalam satu jam pertama setelah bayi lahir, dengan usaha sendiri (tanpa disodorkan puting susu ibu). Cara bayi melakukan inisiasi menyusui dini ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara (Roesli Utami, 2008). Segera setelah lahir, tali pusat bayi dipotong dan bayi dikeringkan dari cairan yang melekat. Kemudian bayi segera diletakkan di atas perut atau dada ibu, dan dibiarkan minimal 30 menit sampai dengan 1 jam, bayi akan merangkak sendiri mencari puting ibu untuk menyusu (Rulina, 2007:1) 



Apa manfaat Inisiasi Menyusui Dini?

WHO dan Unicef merekomendasikan Inisiasi Menyusui Dini untuk membantu menurunkan angka kematian bayi sebelum berusia satu bulan. Pemerintah Indonesia turut mendukung keberlaksanaan program ini. Partisipasi dari masyarakat dan semua tenaga kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan sangat diharapkan untuk mensosialisasikan dan mendukung keberhasilan program Inisiasi Menyusui Dini karena IMD memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah : 
  • Mencegah hipotermia pada bayi : dada ibu akan menghangatkan bayi selama bayi merangkak mencari payudara. 
  • Bayi dan ibu menjadi rileks: kontak antara kulit ibu dan bayi membuat perasaan bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stres, sehingga pernapasan dan detak jantung lebih stabil. Bayi menjadi lebih jarang rewel dan menangis. 
  • Imunisasi alami: Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum mulai mengisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-bakteri baik yang diperlukan untuk membangun sistem kekebalan tubuh. 
  • Mempererat ikatan batin antara ibu dan anak (Bonding Attachment): Biasanya pada 1 – 2 jam pertama setelah melahirkan, bayi dalam keadaan terbangun. Tetapi setelah itu biasanya bayi tidur dalam waktu yang lama. Oleh karena itu jika inisiasi menyusui dini dilakukan maka kontak antara ibu dan bayi bisa langsung terjadi dan membentuk ikatan batin yang lebih erat. 
  • Mendukung praktik pemberian ASI ekslusif dan mempengaruhi lama menyusui: Inisiasi menyusui dini mendukung keberlangsungan praktik pemberian ASI eksklusif dan memperpanjang lama menyusui. Dengan ASI eksklusif dan lama menyusui yang tepat, bayi akan terjamin pemenuhan gizinya.
  • Merangsang pengeluaran hormon oksitosin: Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan sekitarnya, serta emutan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang membantu refleks pelepasan ASI dari dalam tubuh ibu.
  • Memberikan kolostrum sekaligus membangun kekebalan tubuh bayi: Jika ASI dapat keluar dengan baik, maka bayi akan mendapatkan kesempatan mendapatkan kolostrum yaitu ASI yang pertama kali keluar. Kolostrum adalah ASI yang kaya akan zat kekebalan tubuh. Zat tersebut penting untuk kekebalan tubuh bayi terhadap infeksi, pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus ini. 
  • Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama kehidupannya (Ghana, 2004) : IMD dikatakan sebagai langkah penyelamatan kehidupan, karena dengan inisiasi menyusui dini sekitar 23% dari bayi yang meninggal sebelum umur 1 bulan dapat diselamatkan. Berdasarkan penelitian, bayi lahir normal yang diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kontak kulit selama setidaknya 1 jam, maka dalam usia 20 menit bayi akan merangkak ke arah payudara, dan usia 50 menit bayi akan mulai menyusu. Sedangkan 50% bayi lahir normal yang dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir, tidak akan bisa menyusu sendiri. Sedangkan 100% bayi yang lahir dengan tindakan/obat-obatan dan dipisahkan dari ibu, tidak akan bisa menyusu sendiri. 
  • Perkembangan psikomotorik lebih cepat. 
  • Menunjang perkembangan kognitif 
  • Mencegah perdarahan pada ibu 
  • Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium. (Dewi Cendika & Indarwati, 2010). 



Praktek Inisiasi Menyusui Dini Di Indonesia 

Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan “penyelamatan kehidupan”, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indikator global. 

Di Indonesia pelaksanaan IMD disosialisasikan pada saat Pekan ASI se-Dunia tahun 2007. Dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) IMD merupakan langkah penting yang harus dilakukan petugas kesehatan dalam membantu proses persalinan (Depkes, 2008). Menurut SDKI (2007) terdapat 95% anak di bawah umur 5 tahun yang pernah mendapat ASI. Namun, persentase anak yang mendapat ASI satu jam pertama setelah lahir sebesar 44% dan 62% yang mendapat ASI dalam hari pertama setelah lahir. Menurut data UNICEF tahun 2009, menyebutkan bahwa angka cakupan praktik inisiasi menyusu dini (IMD) di Indonesia dari tahun 2003 hingga 2008 sebesar 39%. 



Apa saja yang mendukung praktik Inisiasi Menyusui Dini?

  • Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah dipersiapkan sejak awal kehamilan 
  • Pengetahuan dan informasi yang diperoleh ibu mengenai Inisiasi menyusu dini 
  • Sarana prasarana dan fasilitas tempat bersalin dan kompetensi tenaga kesehatan. 



Apa saja yang menghambat praktik Inisiasi Menyusui Dini?

  • Bayi segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur. 
  • Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diperlukan cairan lain. 
  • Anggapan bahwa kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi
  • Promosi Susu Formula baik di rumah sakit bersalin maupun di tempat praktik bidan

Nah, kita sudah tahu tentang apa itu Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari IMD itu sendiri. Kita sebagai wanita yaitu calon ibu hendaknya memberikan yang teraik bagi buah hati kita kelak. Jadi, berkonsultasilah dengan bidan atau dokter kandungan mengenai IMD dan yakinlah untuk melakukannya. 

IMD untuk kita dan bayi kita.

Kamis, 02 Februari 2012

Cilacap, Liburan Bersama Sahabat


Ujian berakhir, tapi belum lega karena nilai belum keluar? Liburan dulu yuk.

Minggu kemarin (Jumat, 20/01), rencana berlibur ke kota Cilacap pun terlaksana. Aku, Ria, Novita Merdiana (yang kemudian dipanggil Nomer), Latif dan Dewi Masithoh (Ithoh) memang telah merencanakan untuk menikmati beberapa hari dari libur semester ini di Cilacap. Tujuan kami ke sana yaitu ke rumah Vita, salah satu teman kuliah. Meskipun sebenarnya ada maksud-maksud lain yang terselubung. Hehehe.
Jam 06.00 aku siap berangkat dari Solo menuju Semarang, karena kami sudah janjian untuk berangkat bareng naik Shuttle dari Semarang. Perjalanan Solo-Semarang sekitar 2 jam, diantar pacar. Hehe. Sampai di kosan sekitar jam 08.00 langsung packing ndadak. Kudu buru-buru soalnya Shuttle berangkat jam 10.00. Satu jam packing dan voila, satu tas gendong sama satu handbag yang penuh sesak siap dibawa menuju rumah Vita.

Sekitar jam 09.30 aku dan Ria berangkat ke Kaliwiru, tempat nunggu Shuttle. Sedangkan ketiga temanku yang lain, Nomer, Latif dan Ithoh berangkat dari pos Shuttle di daerah dr.Cipto. Setelah hampir satu jam menunggu, akhirnya Shuttle bertiket 62.500 rupiah itu pun datang. Siap capcus Cilacap.
Semarang, Ambarawa, Temanggung, Magelang, Purworejo. Sudah 3 jam lebih perjalanan dan akhirnya Shuttle istirahat di Kutoarjo. Waktu itu kira-kira jam 14.20. Kami langsung sholat duhur sekaligus jamak Ashar karena takut nanti tidak sempat. Karena istirahat Shuttle Cuma sebentar, kira-kira 20 menit kami memutuskan hanya membeli Pop Mie untuk mengganjal perut. Kasihan si Latif, dia mabok dan nggak mau makan. Setelah cukup kenyang, Shuttle berangkat lagi, baru setengah jalan menuju Cilacap. Perjalanan yang jauh, tapi menyenangkan.

Kebumen, Banyumas dan entah kota-kota kecil yang aku sendiri lupa namanya sudah terlewati. Dan rasanya benar-benar lega sekali setelah melihat gapura besar bertuliskan “Selamat Datang di Kota Cilacap”. Alhamdulillah, akhirnya kami sampai. Sekitar jam 05.30 kita sudah bias beristirahat di rumah Vita. Dan sisa hari itu kami habiskan untuk mengobrol dan segera tidur, mempersiapkan stamina untuk hari berikutnya.
Sabtu (21/01) sekitar jam 09.00 kami berdelapan (ditambah Vita, Mbak Veni dan Mbak Muti) siap berangkat menuju tempat wisata pertama, Pantai Pangandaran. Sudah tersedia 4 motor untuk perjalanan ke Panai yang letaknya di Ciamis itu. Ria dan Latif, Ithoh dan Nomer, aku dan Vita dan terakhir mbak Veni dan mbak Muti sebagai penunjuk jalan. Siap berangkaaaat.

Perjalanan ke Pangandaran benar-benar melelahkan. 3 jam perjalanan dengan jalan yang berbatu dan berbelok-belok. Rasanya pantat ini pegal sekali. Tapi rasanya kembali bersemangat setelah memasuki Kota Ciamis, Jawa Barat. Sayang seribu sayang semangat itu terganggu karena ban motor yang aku naiki dengan Vita bocor. Untung saja TKP tidak jauh dari tempat tambal ban. Perjalanan tertunda kurang lebih setengah jam.

Pantai Pangandaran, Ciamis Jawa Barat
Persis 3 jam perjalanan dan akhirnya, kami sampai di Pantai Pangandaran. Melihat pantai yang landai dengan ombak yang berdebur seakan mengobati keletihan akibat perjalanan. Langsung kami turun ke pantai. Bermain ombak, bermain pasir meskipun saat itu matahari benar-benar di atas kepala. Jepret sana jepret sini. Kami pun mengabadikan moment itu dengan berbagai gaya. Pantai ini luas sekali, landai. Tapi sayang pasirnya hitam, aku sendiri lebih senang dengan pantai berpasir putih. Tapi yang namanya pantai tetap saja menyenangkan untuk didatangi.

Puas bermain-main dan membeli kelapa muda di pinggir pantai, kami memutuskan untuk meninggalkan pantai itu. Sebenarnya kami berencana untuk pergi ke Green Canyon yang hanya sekitar lima belas menit dari Pangandaran. Tapi niat itu terpaksa kami urungkan karena pertimbangan faktor cuaca dan sulitnya medan yang harus kami tempuh untuk pulang nantinya. Sekitar jam 3 sore pun kita pulang. 3 jam kemudian kami sudah sampai di rumah Vita lagi, setelah sebelumnya sempat salah jalan karena mendahului sang penunjuk jalan. Tapi tak apalah. Hari kedua di Cilacap berakhir.
Menanti Sunrise di Pantai Teluk Penyu, Cilacap Jawa Tengah
Hari ketiga (Minggu 22/01) pagi-pagi buta setelah subuh kami sudah siap dengan celana panjang dan baju hangat. Rencananya hari itu kami akan melihat sunrise di pantai Teluk Penyu, 15 menit dari rumah Vita. Udara dingin, suasana yang masih gelap, jalanan yang masih sepi diselingi rintik gerimis menemani kami berenam subuh itu. Dan akhirnya kami sampai, suara debur ombak sangat mendominasi pagi itu mengingat keadaan masih benar-benar sepi. Setelah tidak begitu gelap, kami menuju pantai. Sepi sekali, hanya lampu-lampu kapal yang terlihat dari kejauhan. Menunggu pagi di Teluk Penyu bersama sahabat-sahabat ku itu pengalaman yang sangat berkesan. Meskipun akhirnya sedikit kecewa karena sunrise yang kami tunggu tidak nampak juga akibat mendung yang menggelayut. Tapi it’s ok, hal itu tidak memngurangi kebersamaan kami pagi itu. Semakin lama semakin terang dan orang-orang pun mulai berdatangan. Kami memutuskan untuk pulang setelah sebelumnya membeli bakpao dan molen berbagai rasa untuk megganjal perut.
Sekitar jam 10.00 kami berenam sudah rapi dan siap pergi ke Teluk Penyu lagi. Rencananya kami akan menyeberang naik perahu dari Teluk Penyu ke Pulau Nusa Kambangan. Sebelumnya kami mampir di sebuah kios cinderamata kerang-kerangan milik teman Ibu Vita. Di situ lah kami membeli bermacam pernak-pernik untuk oleh-oleh pulang ke Semarang nantinya. Setelah puas berbelanja, akhirnya kami menuju Pantai setelah sebelumnya solat Dhuhur di sebuah mushola. Kebetulan sekali sewaktu kami sampai di Pantai, ada perahu yang sudah siap berangkat. Dan akhirnya kami naik perahu menuju Nusa Kambangan.

Pantai Pasir Putih Karang Bolong, Nusa Kambangan
Perahunya kecil, dengan kapasitas kurang lebih 10 orang. Tarifnya standar, 10ribu per orang antar-jemput. Agak serem juga naik perahu kecil seperti itu, terasa terombang-ambing di tengah lautan. Air menciprat di mana membuat kami basah. Tapi itu benar-benar menyenangkan. Cukup 10 menit dan kami sampai di Nusa Kambangan. Tujuan kami adalah Pantai Pasir Putih Karang Bolong. Dan untuk mencapai tempat tersebut, kami harus membelah hutan terlebih dahulu. Aku sarankan untuk orang-orang yang mau pergi ke sana, pakai sandal jepit atau alas kaki yang simple dan nyaman Karena jalan berbatu dan licin apabila hujan. 10 menit berjalan melewati hutan akhirnya kami sampai di Pasir Putih. Pantainya sempit, berkaang. Pasirnya putih tapi tidak seperti paantai berpasir putih yang lain seperti Klayar atau Nampu. Menurutku ini lebih tepat disebut pantai pasir campuran karena memang masih ada pasir hitamnya. Tapi whatever lah, pantai apapun itu kudu dinikmati.

Sekitar jam setengah 4 kurang kami memutuskan untuk kembali ke Teluk Penyu. Benar-benar beruntung, sewaktu kita di tempat naik perahu, perahu kami sudah di sana. Langsung kami naik perahu, aku dan Nomer duduk paling depan. Kembali kami merasakan sensasi naik perahu kecil itu. Sayang kami tidak sempat mengabadikan momen tersebut dengan kamera. Takut kecemplung laut. Hehe..

Capek membelah htan membuat perut lapar. Rencananya kami akan menikmati sunset sore nanti dengan menu seafood di restoran-restoran di sekitar pantai. Tapi jarum jam masih menunjukkan pukul 16.00. akhirnya kami memutskan untuk mengganjal perut dengan siomay dan kelapa muda. Yummy juga.

Kepiting Saus Padang, Cumi Asam Manis dan Udang Saus Tiram
Bingung mau ngapain lagi, akhirnya kami Cuma mengobrol menghabiskan waktu. Sampai akhirnya sekitar jam 5 sore kami memutskan untuk ke restoran seafood Yayat. Setelah dapat tempat yang pas, menghadap ke laut, kami mulai memesan. Kepiting saus padang, Udang saus tiram dan cumi saus asam manis kami pesan. Dan benar-benar lezat sekali menikmati seafood di pantai seperti itu. Tapi sayang lagi-lagi kami harus sedikit kecewa karena mendung kembali menghalangi sunset sore itu. Tapi tak apa, momen seperti itu tetap menyenangkan dan mengesankan.

Setelah kenyang akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Tapi sebelumnya kami berjalan-jalan malam di kota yang dikenal dengan sebutan Cilacap Bercahaya itu. Celana basah, muka kusem kena matahari, rambut acak-acakan tetep PD jalan ke pusat perbelanjaan. Ya itulah kami. Setelah cuci mata kami pergi ke pusat oleh-oleh makanan khas Cilacap untuk berbelanja. Setelah itu, kami pulang.
Malam terakhir di Cilacap. Ya, besok kami pulang ke Semarang. Setelah capek bermain seharian, malam itu kami harus packing karena besok akan pulang sepagi mungkin. Setelah itu, kami tepar. Badan rasanya remuk redam. Tapi memang sangat menyenangkan bisa menikmati liburan bersama sahabat-sahabat seperti ini.

Sekitar jam setengah Sembilan pagi (Senin 23/01) kami diantar ke terminal Cilacap untuk pulang. Beda dengan berangkatnya, kami memutuskan untuk naik bis patas menuju Semarang dengan tariff 60.000 rupiah. Selamat tinggal Cilacap, semoga bisa ke sana lagi suatu saat nanti.
Memang bukan liburan yang “wah” dan mahal, tapi bukan itu yang penting. Kami hanya menikmati momen kebersaman seperti itu, meskipun dengan cara yang sangat sederhana. Next Vacation, Bali Island.

Ayo menabung teman!


Selasa, 10 Januari 2012

Indeks Massa Tubuh, Ukur Sendiri Status Gizimu

Pengen tahu status gizimu? Apakah kamu terlalu kurus, normal, terlalu gemuk, atau malah obesitas? Semua itu bisa terjawab dengan cara mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT sendiri merupakan salah satu pengukuran antropometri untuk mengetahui status gizi seseorang, yaitu sebagai perbandingan antara berat badan dalam kg dengan kuadrat tinggi badan dalam m. IMT dirumuskan sbb:

IMT =   BB(kg)  
           TB2(m)

Dari hasil perhitungan IMT tersebut, dikelompokkan menjadi 4 kategori status gizi, yaitu:
IMT
KATEGORI
<18
Underweight (gizi kurang)
18-22.9
Normal
23-25
Overweight (gizi lebih)
>25
Obese (Obesitas)
Nah, udah tahu kan caranya. Ayo hitung IMT mu dan ketahui status gizimu sendiri.







galaktosemia, hindari susu!


DIET PADA GALAKTOSEMIA
 Galaktosemia merupakan kelainan dimana tubuh tidak mampu memetabolisme galaktosa. Hal ini disebabkan oleh adanya defisiensi enzim galactose-1-phosphate uridyl transferase yang berperan mengubah galaktosa menjadi glukosa untuk kemudian digunakan sebagai energy. Galaktosa yang tidak dapat dimetabolisme tersebut akan terakumulasi dalam darah dan dan menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti mual, muntah, diare, jaundice, pembengkakan hati, katarak, kerentanan terhadap infeksi, retardasi mental, gangguan dalam proses pembekuan darah, hipoglikemi atau bahkan kerusakan organ lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan yang tepat, salah satunya yaitu pengaturan diet yang sesuai.
Hal yang perlu diperhatikan pada diet untuk galaktosemia adalah asupan galaktosa dari makanan. Salah satu sumber galaktosa yaitu susu dan juga hasil olahannya seperti keju, yoghurt, butter, cream, dan produk-produk lain yang mengandung susu. Karena makanan yang tidak boleh diberikan pada penderita galaktosemia merupakan makanan sumber  protein dan kalsium,maka perlu dilakukan modifikasi diet untuk tetap memenuhi asupan protein dan kalsium sesuai dengan kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan protein, penderita galaktosemia masih dapat mengonsumsi pangan hewani selain susu seperti daging sapi, daging unggas dan juga telur. Susu kedelai juga dapat diberikan sebagai substitusi susu sapi, baik untuk memenuhi kecukupan protein maupun kalsium. Selain itu, kebutuhan kalsium juga dapat diperoleh dari sumber makanan nabati yaitu sayuran hijau seperti brokoli dan juga olahan kacang kedelai lainnya. Namun apabila asupan kalsium dari sumber-sumber tersebut belum mencukupi, dapat diberikan suplementasi kalsium. Akan tetapi, tentu saja hal tersebut perlu pertimbangan lebih lanjut sehingga pemenuhan kebutuhan kalsium dari makanan masih merupakan penyelesaian yang paling utama.
Zat gizi lain yang perlu diperhatikan adalah vitamin yang dapat diperoleh dari buah dan sayuran. Vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuh terhadap infeksi, mengingat penderita galaktosemia rentan terhadap nfeksi. Sehingga kecukupan vitamin perlu diperhatikan. Selain itu, untuk masalah muntah dan diare pada penderita galaktosemia, harus diberikan cairan dan juga elektrolit yang cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi.
Keberhasilan pengaturan diet untuk penderita galaktosemia tentu saja sangat dipengaruhi oleh peran keluarga. Sehingga perlu dilakukan edukasi gizi mengenai galaktosemia serta dietnya tidak hanya untuk penderita namun juga  kepada keluarga, terutama ibu. Hal itu dikarenakan ibu merupakan orang yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Ibu harus pandai-pandai mengontrol makanan yang akan dikonsumsi anak, baik makanan yang dimasak sendiri maupun makanan yang dibeli dalam bentuk siap makan. Perlu ketelitian dalam membaca food label dan komposisi dalam setiap produk makanan.
Pengaturan diet yang tepat dapat mengurangi tanda dan gejala yang ditimbulkan galaktosemia, serta dapat menghindarkan penderita dari komplikasi penyakit yang mungkin akan muncul.


Sumber:

Kamis, 08 Desember 2011

love life laugh

tentang cinta, kehidupan, dan tawa.
ini semua tentang cinta ayah dan ibu, yang membuat kita hadir menikmati dunia. tentang cinta Tuhan yang menciptakan kita dengan sempurna. tentang cinta sahabat yang penuh warna. tentang cinta seseorang yang membuat kita berbunga-bunga.
ini semua tentang memaknai dan mewarnai kehidupan. tentang belajar merangkak, berdiri, berjalan, berlari, melompat untuk sebuah mimpi. tentang pengorbanan. tentang hidup.
dan tentu saja ini tentang bagaimana tersenyum untuk semua orang, berbagi kebahagiaan. tentang membuat orang lain tersenyum bahkan tertawa terbahak. tentang bagaimana tangis dan tawa itu berpasangan.
karena cinta itu menciptakan kehidupan, juga tawa..